Datang
Belakangan
Hubungan ku dengan nya kini
menginjak sepuluh bulan. Bagi ku sepuluh bulan itu bukan waktu yang sebentar,
bahkan jika dihitung dalam hari telah tiga ratus hari kurang lebih kami lewati
bersama. Entah mengapa sikapnya hari hari ini berubah drastis, aku merasa heran
dengan perubahan nya yang seperti itu. Kini dia selalu sibuk dengan urusannya
sendiri, seperti tak punya waktu lagi untuk aku yang sebagai pacarnya. Aku
mencoba mengerti dengan semua keadaannya sekarang. Tapi semua itu bukanlah hal
mudah untukku. Butuh suatu kesabaran untuk mencoba mengerti dia sekarang. Hanya
waktu yang bisa menjawab semua itu.
Pagi hari, saat menuju ruang
kelas.
“ Hey Rin, minggu kita main aja yuk? Udah lama kan kita ga main
bareng, kamu selalu sibuk sama pacar kamu sihh! “ kata Rara.
“ Nanti aku pikir pikir dulu ya Ra, aku bukannya sibuk sama pacar
aku Ra aku cuman nyesuaiin waktu sama dia aja ko. “ jawab Ririn.
“ Kaya kamu ga sibuk sama pacar kamu aja! “ balas Ririn
menambahkan perkataannya dengan wajah yang sedikit kesal .
“ Aku sihh bukan nya sibuk,
tapi sengaja meluangkan waktu. “ kata Rara sambil tertawa melihat sahabatnya
yang sedikit kesal dengan perkataannya tadi
“ Huhhh bisa aja kamu ngeles nya “ jawab Ririn.
“ Iya deh entar aku pikirin dulu. “ kata Ririn sambil duduk dan
menyimpan tas dikelas nya.
Sampai hari ini, Ryan tidak
mengabari ku lagi. Aku memang pernah mengirimi dia
pesan tapi dia hanya membalasnya dengan perkataannya yang singkat.
“ Maaf Rin, kalau untuk beberapa hari kedepan aku ga bisa ngasih
kamu kabar. Aku ga punya waktu sekarang. “ balasan pesan Rian untuk Ririn.
Yahhh, ucapannya dalam
pesan itu membuat ku ragu untuk mencari informasi keadaan nya sekarang, aku
takut mengganggu waktu dia untuk sekarang. Aku juga gak pernah tahu itu
alasan atau kebenaran.
“ Gimana Rin, mau kan? “ tanya Rara dalam pesannya.
“ Iya aku mau Ra, nanti kabarin waktunya jam berapa aja ya Ra. “
jawab Ririn dalam pesannya.
“ Oke sip, entar aku smsin kamu jam berapanya. “ kata Rara dalam
pesannya.
Pagi pagi Rara sudah datang
ke rumah ku, kami pun pergi berjalan jalan ketaman. Mata ku melihat sekitar
taman yang mulai ramai oleh pengunjung sambil berbincang bincang bersama Rara
yang sibuk menceritakan pacarnya kemarin, tapi kini mataku hanya tertuju pada
satu tempat. Aku melihat Rian sedang bersama satu perempuan cantik
disampingnya, sedang bercanda bersama Rian.
“ Ra, kita kesana yuk? “ ajakku pada Rara.
“ Kemana Rin? Perasaan dari tadi kamu ga merhatiin semua omongan
aku dehh “ kata Rara sambil mengomel karena semua omongannya tidak di
perhatikan oleh Ririn.
“ Ayo!! “ kata Ririn sambil menarik tangan Rara.
“ Ehh, ehh, mau kemana sihh Rin? “ kata Rara merasa heran dengan
ajakan temannya itu.
Rara sangat terkejut saat
itu, Ririn mengajaknya ke tempat Rian berada dan dilihatnya oleh Rara, Rian
tidak sendiri melainkan dengan seorang perempuan.
“ Hay Rian? Apa kabar? “ tanya Ririn sambil tersenyum.
“ Ini siapa Rian? Kenalin aku Lisa pacarnya Rian. “ tanya
perempuan yang ada disamping Rian, lalu memperkenalkan diri nya
“ Aku Ririn, teman lama nya Rian “ sambil tersenyum.
“ Aku Rara “ kata Rara sambil mengulurkan tangannya dengan ragu.
“ Salam kenal ya untuk kalian berdua. “ kata Lisa.
“ Ko kamu ga ngenalin aku sama temen kamu dari dulu sihh? Kaya nya
kalian akrab banget ya, apalagi sama Ririn. “ kata Lisa sambil tersenyum manis.
“ Mmm , gimana kabar kamu sekarang Rin? Ra? “ tanya Rian gugup
untuk menutupi kesalahannya.
“ Aku baik ko, Rara juga, cuman sekarang kita lebih sibuk aja
sampai sampai ga bisa ngabarin kamu Rian “ jawab Ririn tersenyum
penuh arti.
“ Yaudah udah dulu aja ya Rian, Lis? Selamat bersenang senang hari
ini. Semoga langgeng ya. “ kata Ririn sambil tersenyum.
“ Makasih ya Ririn. “ jawab Lisa, seakan akan sudah benar benar
mengenal Ririn dan Rara.
“ Sayang, sekarang kita mau kemana lagi? “ ucap Lisa samar samar
terdengar, karena jarak Ririn yang semakin menjauh.
Mata Rian masih tertuju
pada Ririn saat itu. Hubungan Lisa dan Rian
sepertinya lebih akrab dan dekat sebagai seorang pacar.
Waktu telah menjawab semua
pertanyaan pertanyaan dalam hati ku. Kesibukan dia memang bukanlah kesibukan
yang dapat aku mengerti, tapi kesibukan yang dapat aku pahami semua setelah aku
tahu apa yang dia lakukan saat dia berkata “aku tak punya waktu sekarang “.
Kini aku paham, kamu menghilang bukan karena kesibukan mu saat kuliah dan
kerja. Tapi Karena kamu sibuk meluangkan waktu dengan perempuan lain selain
aku. Aku juga paham sekarang, mungkin aku sudah tidak ada dihatimu, dan aku
hanyalah sebatas teman yang pernah mengenal mu lebih dekat dulu.
Aku tak bisa menahan semua
rasa kecewa yang aku rasakan saat ini, tetesan air mata ku kini menetes dengan
derasnya. Karena aku tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi, mungkin
semua cinta dan perasaan sayang ku membutakan semua nya. Kepercayaan yang aku
miliki dulu, kini pecah menjadi serpihan kecil yang takkan pernah bisa kembali.
Yang sudah kini biarlah
sudah terjadi, semua pertanyaan pertanyaan ku kini bukanlah suatu misteri yang
harus aku pecahkan lagi, karena semua sudah terjawab dan dapat aku merngerti.
Kekecewaan dan kesedihan ku biarlah hilang seiring berjalannya waktu.
Sudah beberapa hari
semenjak kejadian minggu itu, Rian datang menghampiri ku
dan meminta maaf atas semuanya.
“ Rin, aku minta maaf soal kejadian beberapa hari lalu waktu itu.
Aku mau kita balikan lagi kaya dulu “ kata Rian memohon pada Ririn.
“ Aku tahu aku salah, tapi aku harap kamu bisa maafin aku Rin. Aku
menyesal Rin. Aku sadar sekarang kamu memang yang terbaik, Lisa gaada apa apa
nya dibanding kamu, Lisa ga pernah ngertiin aku, dia punya pacar selain aku
Rin. “ kata Rian menjelaskan.
“ Iya Rian aku udah maafin kamu ko dari dulu juga. Tapi maaf aku
sekarang hanya menganggap kamu sebagai teman yang pernah aku kenali lebih
dekat. Engga lebih dari itu. Karena aku sadar, aku ga pernah bisa jadi yang
terbaik buat kamu, begitu juga kamu gak pernah jadi yang terbaik buat aku. “
jawab Ririn dengan tersenyum menutupi semua kekecewaan yang datang padanya.
“ Tapi Rin? “ jawab Rian kecewa.
Aku pun pergi bersama
Andri, sahabat baru ku dan Rara.
Penyesalan memang selalu
datang belakangan, semua nya gaakan pernah bisa terulang dua kali dalam
kehidupan. Kepercayaan yang pernah kita jalin, kini sudah retak menjadi
serpihan kecil yang tidak akan pernah bisa kembali. Biarlah aku jalani semua
dengan senyuman, mencoba lupakan kisah sedih seiring berjalannya waktu dan
membuka sebuah lembar kebahagian. Karena itu semua aku bisa menikmati hidup ku
dengan ringan tanpa beban berat yang dapat membuat aku terpuruk dalam
kekecewaan.
Biarlah aku jalani hidup ku
kini, membuat lembaran kebahagian baru bersama sahabatku Rara dan sahabat baru
ku Andri, karena mereka berdua aku bisa tertawa dan lebih mudah melupakan hal
buruk dalam hidup ku.
“ Aku yakin, semua akan berakhir indah suatu saat nanti. Meskipun
kisah cintaku sekarang berakhir dengan sad ending. “ kata Ririn sambil
tersenyum.
Comments
Post a Comment